Minggu, 25 Mei 2014

Suka Duka Dalam Sepakbola

Sepakbola bisa dibilang tak pernah sepi dari para penikmat. Entah daya tarik apa yang membuat penontonnya selalu padat. Baik melihat di stadion ataupun lewat layar televisi sepakbola selalu jadi tontonan yang memikat. Hiruk pikuk suporter yang menggelora. Kesatuan semangat yang tetap membara. Hingga tawa suka atau rautan duka pun ada dalam sepakbola.

Sejak kecil dalam dunia sepakbola penulis (mungkin juga pembaca) sering mendengar istilah "Bola itu bundar!!". kalau boleh ditafsirkan istilah tersebut bermakna bahwa apapun bisa terjadi dalam sepakbola. Saat bola bundar masih bergulir, selama peluit tanda berakhir belum brbunyi, kedua tim masih punya kesempatan untuk merubah nasib masing-masing. Yang kalah bisa menang atau sebaliknya yang sedang dalam posisi menang bisa jadi malah kalah. Meski waktu akhir permainan sudah masuk hitungan detik sekalipun, melulu ada kesempatan merubah keadaan. Yang menarik, tim “kroco pilek” pun tak jarang menjungkalkan tim dominan dengan pemain bintang yang bertaburan.

Begitulah spkbola. Hasil akhirnya sulit diterka. Dan sepertinya itu yang terlihat dalam final liga champion (kompetisi antar klub eropa) yang mempertemukan Real Madrid dengan Atletico Madrid, Sabtu (24/5) di staion Lisbon Portugal. Semua antek Atletico mengira mereka akan juara. Bagaimana tidak!! hingga waktu tambahan yang akan brakhir kurang dari dua menit mereka masih unggul atas lawannya. Suka cita official tim dan suporter pun semakin kentara, termasuk rekan dari turki yang kebetulan nonton bareng dengan penulis, yang juga pndukung mutlak Atletico dengan icon ardan turan-nya yang notabene berkebangsaan turki.

Dilain sisi, raut duka petinggi dan suporter Real Madrid jelas terlihat. Alih-alih mewijudkan La Decima (juara kesepuluh kali) seakan sirna. Gempuran tim kesayangan  mereka yang bertubi-tubi seperti sia-sia. Mungkin satu yang mereka butuhkan saat peluit tanda berakhir akan ditiup, kesiapan mental dan kebesaran hati menerima tahta jawara direbut tim lawan.

Namun lagi-lagi bola itu benar-benar bundar. Semua menjadi masih mungkin sebelum peluit ditiup. perjuangan sekecil apapun sangat berharga dalam sepakbola. Ketidak tenangan dan kurang hati-hatipun bisa jadi petaka. Dan betul saja, tepat kurang dua menit waktu usai Atletico mendapatkannya dalam sepakbola. Keunggulan mereka buyar setelah tim lawan menyamakan kedudukan. Semua cemas. Sedang mesin semangt tim lawan esmakin memanas. Hingga akhirnya suka mereka menjadi duka, duka lawan berujung tawa bahagia. Yah, Real Madrid akhirnya kluar dr tekanan, membalikkan keadaan dan menang untuk juara.

Selalu ada suka dan duka dalam sepakbola. Meminjam celotehan salah satu komentator arabnya, harus ada menang-kalah dalam suatu pertandingan puncak. yang menang ber-euforia dengan pesta ceria. Sedang yang kalah tak sedikit menangis dirundung nestapa.

Jika sepakbola termasuk bagian mikro dari roda kehidupan, tentu kehidupan yang lebih besar cakupan pertarungannya pun selalu ada suka dan duka. Melulu menyimpan kesempatan-kesempatan yang laik dicoba. Tapi satu yang patut disadari, pertempuran (ikhtiar) manusia berarti tidak selamanya mulus. ada saat dimana manusia bahagia. Dalam keadaan tersebut tugas manusia tak boleh alpa mensyukurinya. Ada momen dimana manusia harus siap dengan nuansa duka. Menelan pil pahit kegagalan sementara. Dan kesiapan mental untuk bersikap ikhlas menerima (qanaah) dan sabar adalah kuncinya. Tentu tanpa melupakan kontemplasi untuk tetap semangat bangkit dan merengkus hasil terbaik. Bravo Sepakbola!!


Istanbul, 25 Mei 2014
»»  Bismillah Ku Lanjut Baca...